Selasa, 22 November 2011

a l i e n

alien.
bahasa.
sesat!
perlu saya cari kamus?
atau peta mungkin?

K A T A (lagi)

tidak ada kata
semalam itu menggigil

dan waktu tidak punya pilihan
terus berputar

malam, pagi, malam, dan pagi lagi.
halo, selamat hari baru.
ada kata menunggu.
minta disusun.

aku-punya-kata-lagi

Sabtu, 19 November 2011

Sepasang Biru

Hey, semalam kita bertemu.
Aku dan kamu.
Biru.
Sepasang.
Itu baju yang bagus.
Tapi pipimu tirus.
Insomniamu insane.
Dan mimpiku gila.

Jumat, 18 November 2011

di bangku taman

om google















Kepada angin.
Hari itu terang.
Aku mau kita disitu.
Di bangku taman berwarna cerah.
Duduk dan cerita banyak hal,
Aku tentang jangkrik, mie ayam dan crayon.
Kau entah apa.
Yang jelas kita mengobrol lama hari itu.
Berdua,
Di bangku taman yang cerah.

Rabu, 16 November 2011

menulis dan jadi konyol-sepertimu

saya teringat kamu
bernapas dalam-dalam
dan menertawakan ketidakberuntungan
hey, saya ingat kamu, perempuan konyol.
rindu dan sayang.
mau panas-panasan di ujung siang ini?
yuk janjian.
bawa keranjang dan pakai topi.
kita menulis,
dan makan apel tentunya.
om google

Selasa, 15 November 2011

Rindu

om google














Pagi ini rindu sekali
Aku, kamu, matahari sore,
dan rumput ilalang yang selutut itu.
Entah dimana.
Kita rahasia.

Senin, 14 November 2011

Pemabuk dan Jangkrik

saya ini pemabuk.
bercerita semaunya.
kamu bilang salah?
hey, saya ini sedang mabuk.
haha.
ada jangkrik disana, menertawai.
kamu mengerti kan, jangkrik?
senyumku lebar kali ini, menyeringai.
dan lanjut dengan ha ha ha.
saya pemabuk dan suka jangkrik.
dia tidak suka protes.
hanya suka menyanyi. mars. semangat dan kencang.
saya pemabuk
malam hening, kami bernyanyi.
ini siang! suara membentak dari sana.
ah, kau, diam!
saya ini pemabuk,

jangkrik, mari sini. kujadikan saudara.
kita loncat sama-sama.
pagi, siang, malam, juga di antaranya,
ayo bernyanyi. ulala. selamanya.

Just Like Hello-Goodbye-Hello-Goodbye

Cepat sekali. Hanya melompat kesana-kemari, jreng-musim berganti. Hello dan Goodbye.

Just like hello-goodbye-hello-goodbye. Iya, se-simple itu kelihatannya. Pernah coba? :) Tidak suka? Goodbye tidak sejahat itu, goodbye itu bertemu orang baru dan say "hello :)" lagi. Bagaimana dengan yang dikasih "goodbye"?

:)
Mungkin harus seperti perempuansore yang mencintai hujan atau seperti si penjaga kata. Kadang hujan pergi begitu lama dan kata menggulung-kusut. Mereka berhenti mencinta? berhenti menyusun kata? melupakan hujan atau meninggalkan kata mungkin? TENTU TIDAK.

Akhirnya main dengan matahari-mandi cahaya-panas-panasan-seru-seruan di jalan, yang penting hidup :D. Dan penjaga kata yang kehilangan kata? :) dia sedang menggambar, benang kusut-kata-katanya yang menggulung. tidak rela kehilangan.

Panas itu bikin rindu sama hujan, dan benang-kata-kusut bikin penasaran, maunya diurai. Sampai suatu hari panas yang kebangetan itu tanda, hujan segera kembali. Benang kusut itu terurai sedikit demi sedikit, penjaga kata yang juga seorang pencinta itu suka bersusah payah untuk kata, cintanya.

hujan.
mandi kata.
kita ketemu lagi. *peluk
dan matahari masih disana,
tetap baik dan menemani.

Semua titipan, jangan menjerat-mengikat kencang. Jadi kenangan pun tak apa, yang lalu itu bayangan katanya, tetap ikut juga kan? tidak pernah benar-benar pergi, dan selalu jadi pengingat yang baik.

Hello dan goodbye, apa salahnya? toh kita ini manusia, pengingat yang canggih. File disimpan. Kalau rindu bisa dilihat lagi. Jangan jadi pembenci, jadi pencinta itu selalu baik. Dan say hello setelah goodbye yang panjang itu akan menyenangkan tentunya. :D

*Senin, cerah dan maunya loncat-loncat.

Rabu, 09 November 2011

Gadis kecil, jangan cepat tua!

Okke. Akhirnya hari ini sempat menulis lagi. Berapa minggu tanpa menulis itu rasanya mati gaya-ide cuma selewat terus hilang dibawa angin.
Siang ini cerita muncul dari pete-pete (angkot), kendaraan paling "wah" yang pernah "bawa" saya-sejak saya tahu bepergian sendiri. :D
Apakah Makassar sudah sangat metropolitan?
Banyak hal berkembang pesat, instan dan .............. hmm..
Hari ini dua gadis kecil-paling banter SMP kelas 1 lah, naik ke pete-pete yang sama dengan yang saya tumpangi. Tidak ada yang aneh dari mereka kecuali tampilannya yang lebih wah dari teman seusianya.
Tahu wedges? iya, itu model sepatu favoritku # --", yang nanya siapa?
Mereka memakai itu-wedges-sepatu hak tinggi dengan kalung ngejreng menjuntai di leher mereka. Lengkap dengan gaya bicara dan ekspresi orang dewasa, kecuali senyumnya, mereka masih anak kecil kok. Tetap Polos. Syukurlah.

Yang tidak habis pikir "mereka masih sekecil ini loh", harusnya mereka tampak lebih unyu dengan seragam sekolah, atau kelihatan lebih seru dengan baju kotor bekas main sama teman-teman, bukan dengan kostumnya hari ini kemudian masuk mall berdua.

"Gadis kecil selalu ingin cepat jadi dewasa" - kata seorang teman. Iya, itu benar, tapi saya "merasa" ini bukan secara alami-ini seperti sesuatu yang disulap-jreng jadi lebih tua-pikiran kanak-kanak mereka dirasuki jiwa orang dewasa-yang maunya tampil gaya-dan mereka lupa usia mereka terlalu dini untuk berdandan seperti itu. Bagaimana menurut kalian?