Kamis, 30 Januari 2014

Kamis Tak Perlu Buru-Buru

Akhirnya Kamis datang dengan wajah pucat
Rabu mengajaknya begadang semalam
Diceritakan padanya tentang angin,
tentang apa yang dibawa angin,
lalu tentang perempuan masuk angin,
Mereka tertawa

Di dini hari, Rabu lalu hilang
Kamis terpaksa pulang sendiri
Ditemani hujan, akhirnya ia tiba
Pada pagi yang berkisah
tentang Rabu yang tak pulang

Rabu dan ingatan
tentang angin,
tentang apa yang dibawa angin,
tentang perempuan masuk angin,
pun tentang tawa yang akhirnya selesai
Sungguh, Kamis tak ingin buru-buru.

Rabu, 01 Januari 2014

Kepada Yang Tak Turut Merayakan Pergantian Tahun


Kuingat malam merangkak
Padahal di jantung buncah,
Riuh seperti kembang api yang ditembak ke langit

Pikiranku berisik,
Lalu di dada, diam-diam terkirim doa
Semoga ketenangan menyentuh hatimu
Menginap di sana, meski mimpi selesai.