Senin, 26 September 2011

Saya Mau Meloncat

peluk pagi ini buat saya cinta
bahkan ketika layangan putus
atau terjebak dalam tembok
saya mencari jalan keluar
siapa yang peduli pada hujan pagi-pagi
matahari masih bersinar
saya mau meloncat
meski di dalam kantung, seperti bayi kanguru
saya berjalan cepat, kejar saya
mungkin di depan saya berlari
ikut saja kalau mau
kita lompat sama-sama

Sabtu, 24 September 2011

Tadi : di Satu Jelang Pagi

bulan masih disana tadi
sekembaliku dari sajadahNya
dia menyeringai
melihat pagi minta bangun kesiangan

lalu bunga tetap menggoda
minta diberi air
haus katanya
padahal malam cukup basah dan lampu jalan tidak terik

sedangkan aku?
di antara bulan dan pagi yang belum bermatahari
di antara bunga pagi dan lampu jalan yang belum tidur
dan antara subuh dan pagi yang tipis, minta satu doa.

Rappokalling 06:32

Rabu, 21 September 2011

Menyapa Kamu #4 : John

Dear John..
(*nyengir.geje-hehe*. menggelikan. Semoga kau menertawakanku untuk sepasang kata itu, yang berarti kau bahagia)

langsung saja. SAYA RINDU. kisses from here, bapak. :)

hey, maumu apa?

ide kejang-kejang
datang setengah-setengah
loncat-loncat saja kesana-kemari
tidak berpose di red carpet
juga enggan mengisi buku tamu
hey, maumu apa ?

Senin, 19 September 2011

Menyapa Kamu #3 : agenda lusuh

peluk untukmu, buku serbagunaku sayang :)

Maafkan suka absen mewarnaimu. Dan untuk rencana kita yang suka kubatalkan seenaknya. Tidak ada janji seperti sebelumnya, saya tahu kau sudah bosan :), tapi kita bisa membuat tatto baru sama-sama di helai-helaimu, kalau kau mau.

Minggu, 18 September 2011

panjat pagar

tiba-tiba aku cinta
tanpa bunga-bunga
tiba-tiba sering memikirkan
padahal bukan hutang
apa aku berubah dewasa?
boleh kubilang sesuatu?
"aku cinta kamu : hidup"
besok kita kencan
ceritakan lagi lelucon sehabis nonton drama
dan mulai manjat pagar

Kamis, 15 September 2011

Menyapa Kamu #2 : Pagi

       Hai, pagi. Maaf untuk tadi, bertemu kamu dengan wajah kusut. Sebenarnya saya meminta perpanjangan waktu untuk tetap menempelkan kepala di bantal. Sebentar saja. Berapa menit. Baru loh ini regangnya, masih kangen saya tidur lelap. Tapi ah mama, kenapa pagi ini ceritanya keras-keras? (Baiklah saya bangun *menyeret badan*)

        *sigh* Buruk sekali rasanya bangun pagi yang dipaksakan. Apa kamu juga berpikir begitu? Hah? "memang saya yang pemalas"? *grin* Iya ya, apa kabar gadis manis berseragam yang selalu datang kepagian? yang selalu datang paling tidak sebagai orang ketiga di awal pagi, atau yang sempat dikasih tugas pegang kunci kelas di sekolah paling luas yang pernah ditempatinya? Saya iri sama kamu, gadis. Kangen jadi kamu. Hey, saya rasa kamu lah yang benar-benar saya rindukan saat ini. Dan hey, sepertinya pagi cemburu, ini gilirannya tapi saya ikut menyapamu disini. hihihi. Maaf, pagi ku yang selalu cantik. :)

        Ok. Kita kembali ke kamu. Pagi. Anginmu tetap sejuk ya? tadi rambut saya dibelai, rasanya mint. Dan awan floccus ternyata bersamamu hari ini. Cantik sekali. Penuh. Langit sampai mengintip-intip dari celah mereka, hendak ikut melihat saya.

        Apakah pagi sengaja diciptakan begitu untuk saya? seperti selalu mengajak untuk berencana. Tidak peduli "saya sedang malas" atau "suasana hatiku buruk saat ini". Tidak bisa menolak saya. Jadi, apa yang yang akan kita lakukan hari ini? Mari sama-sama merencanakan :D

*thinking, smiling, and go*

Rabu, 14 September 2011

Menyapa Kamu #1 : Hati

Halo, hati :)

Saya yakin tidak perlu menanyakan kabarmu saat ini. Kebiasaanmu hampir empat tahun ini belum berubah. Masih suka meloncat. Bergerak-gerak dalam pagi, siang, malam, atau duduk di antara mereka seperti sekarang ini. Mau saya temani?

Hey, apa kamu masih suka berbaju pelangi?
rindu saya melihatmu menari dengan itu. :)
Bagaimana kalau besok pagi? Yuk janjian :D

Sekarang sebaiknya kamu tidur.
selamat malam, kamu.
dandan yang cantik besok! :)

Selasa, 13 September 2011

saya juga punya satu

Pas nulis ini saya baru saja kembali dari "kantor pos" dimana Perempuan Sore menitipkan surat cintanya. Ada 28 lembar disana, "ditumpuk". Dan saya menemukan yang ke #27, untuk Bayou, sahabatnya. Kubaca sampai selesai, emm..saya juga punya sahabat "seperti Bayou mu", kak.
Tanpa surat cinta seperti milik kakak Theoresia Rumthe, kau pasti tahu saya merindukanmu, ****k. Nikmati hidup normalmu sampai beberapa waktu ke depan, ner, tapi pastikan kau pulang untuk menyaksikan kesuksesan saya. (Selalu) tidak sabar untuk pamer sama kau, deng. :p

with a little bit of nonsense (hahaha),

****k