Rabu, 29 Februari 2012

Sebut Aku Gila !

Sebut aku gila,
Yang menangis sebentar kemudian terpingkal
Sebut aku gila,
Tak ada yang terlalu lucu dan aku terus tertawa
Sebut aku gila
Mulai membayangkan otakku oranye dan rambut merah terang
Sebut aku gila
Sudah dan masih menganggap gila itu keren

Sebut aku gila
Aku bahkan tak cukup waras untuk memintamu memanggilku gila



Sebagai #dialogpuisi ke-15

Minggu, 26 Februari 2012

Teman

Kita bukan yang berbagi dalam gelap, seperti kunang-kunang dan senja
Kita bukan yang mengejar matahari sama-sama, yang berakhir dalam temaram
Kita ini tanpa batas
Siang dan malam, berceritalah, aku selalu menyimak.

Kamu bukan tanpa cacat, aku pengamat.
Kamu, emosi yang memunggungi, kita tak selalu sepaham.
Kamu, ah, tapi selalu kamu, yang kucari.
Sekedar perang energi seperti musuh yang konyol, kemudian kita tertawa.

Teman, sedianya peluk yang hangat
Kita adalah yang tidak pernah saling meninggalkan
Sekalipun kita energi yang bertabrakan
Daripada musuh, aku lebih suka menyebutmu teman.

terimakasih.



#dialogpuisi ke-14

Sabtu, 25 Februari 2012

Tiang

Tenanglah, kamu, yang duduk di puncakku
Jangan risau pada lumut di tubuh kurusku
Aku masih menyanggahmu
Dan suara-suara palsu di bawahmu usah kau dengar
Warnamu yang pudar tak perlu hormat dari para serakah
Berkibarlah, ada nyanyi ibu pertiwi untukmu, benderaku.



Sebagai #dialogpuisi ke-13

Kaca kepada Embun

Kita adalah pertemuan dalam udara yang basah
Kau bening yang menempel di tubuhku yang mengkilap
Mereka memanggilmu embun dan menyebutku kaca
Kita adalah yang berkawan ketika udara dingin
Kedatanganmu tiap pagi buta
Adakah itu rindu yang baru menemukan rumahnya?
Kemana siang membawamu?


Sebagai #dialogpuisi ke-12

Sepatu

Jadi ini tentang sepatu tua yang kau tanggalkan
Sepasang sepatu usang yang selalu setia menemani perjalanan
Hingga ia mulai menemui ujung kisahnya lebih dulu
Dan kau lalu memilih bertelanjang kaki
Ya, itu hanya lubang kecil di bagian kiri
Alasnya masih sanggup kau ajak kemana-mana, berpetualang.
Tapi sudahlah, kakimu juga sudah mulai mati rasa, kupikir.
Atau mungkin kau lupa bagaimana memakai sepatu?


Sebagai #dialogpuisi ke-11
hey, ada kaki tak bersepatu menapak dengan liar, siapa hendak turut? :D

Teras

Kudapati tubuh lelaki tua berdiam disitu
Di kursi yang malas itu
Tubuhnya terperangkap disana
Sedang ingatannya menembus hingga sisi depan sebuah rumah tua
Ya, rindu mulai memenuhi ruang ketika hujan kecil sore ini menggenapi
Di teras rumah itu kisah ini dimulai
Di teras rumah itu ingatannya menemui jalan
Dan cerita mulai berserakan



Sebagai #dialogpuisi ke-10

Batu

Di tubuh yang kaku, datanglah.
Bukan demi lembut laku.
Sudah jelas kau tahu, aku batu.
Keras adalah nyata, itu aku.
Menghempaslah, dan jangan berpikir aku akan pecah
Ini bukan lelucon yang menggelitik : aku tertawa dan patahlah keangkuhan
Tapi aku bisa sedikit berbaik hati, mungkin,
Membiarkanmu membentuk lubang-lubang kecil di punggungku hingga aku habis karenanya
Maka bagimu air, hanya jika kau tak menyerah, aku rela kau kikis.


Sebagai #dialogpuisi ke-9
Psssstt, ada air yang terjun disini.

Rabu, 22 Februari 2012

Sebut Aku Awan

Tunggu sebentar
Biarkan aku dengan titik-titik airku berarak, hingga dingin adalah alasan untuk berpeluk
Biarkan memberat dan jatuh ke bumi esok hari
Saksikan lagi olehmu busur warna-warni dengan tirai matahari di belakangmu.

Jangan buru-buru dan tak perlu menghalauku
Aku hanya diarak angin ke tempatmu
Ku jatuhkan air langit,
Tepat di hadap sinar matahari, agar kau bertemu dengan pelangimu lagi.

Tenanglah, jangan ragu, matahari dan aku sudah ada janji
Kami temui kau esok
Ada sepasang pelangi untukmu, dengan putih yang setipis kembang gula 
Cukuplah kau menikmati dengan punggung yang hangat oleh cahaya matahari

Sebut aku awan.


(Bukan lagi) hari ke-8 #dialogpuisi. :p
~hayooo, mana yang rindu pelangi?

Dari Sini, Dari Bumi.

Tadaaaaaa :D Saya kembali.
Jadi, berapa dialog yang saya lewatkan?
Heh? "Saya kemana saja beberapa hari ini?"?
hemm, saya disekap alien.
Yaaa, boleh percaya dan boleh tidak. *menjawab enteng :p



Well, waktunya menyelesaikan tugas.
#dialogpuisi (yang seharusnya ditulis di ...) hari ke-7 :D

Dari Sini, Dari Bumi.


Ah, Langit.
Tahukah kau?
Kata yang ulang-aling adalah keributan yang berakar di sini.
Musimmu yang tak karuan tak perlu pula kau tanya, adalah perdebatan di kolongmu.

Hemmm, langit.
Kenapa memandang ke bawah sini terlalu lama?
Sejuk yang kau lihat hanyalah hijau yang bias dari tombak-tombak matahari
Maka rasakanlah aroma rumput terpanggang

Dari bawah sini, segala yang kau jatuhkan hendak kukembalikan
Air, panas, juga kata yang menjalar cepat ketika kau biru terang
Tapi maaf, separuh mereka merapat di tubuhku
Sempatlah sejumput kukirim, yang lain relakan bagiku. Hidup di bumi.

Setelah ini usai, kita bisa bertemu.
Kau dalam biru, aku hijau. Kita damai.

Sabtu, 18 Februari 2012

Penuh

Entah kata, entah penangkap kata, yang berjalan merangkak
Ada penuh yang terperangkap. Disitu.
Yang lantas kau bilang blank.
Kosong katamu

Tentu saja ini penuh
Ketika kepalamu tak ada isi kecuali satu
Entah apa
Mungkin kekosongan itu sendiri

Tentu saja ini penuh
Saat satu persatu kata terlucuti dari kepalamu
Bukankah itu penuh yang meluap?
Kamu yang tak kuasa menangkap

Sudahlah,
Entah kata, entah penangkap kata, yang berjalan merangkak
Ada penuh yang terperangkap. Disitu.
Kamu, menangkap kekosongan.

#dialogpuisi, hari ke-6. Entah penuh, entah kosong, pilihlah. :)

Jumat, 17 Februari 2012

Oranye !



















Hari ini oranye
Berpendar di kepala
Ke seluruh ruang ia melenggang
Semangat renyah terpanggang

Hari ini oranye
Di bawah langit hitam ia menantang
Menyala dalam alang-alang
Padam pun ia pantang

Hari ini oranye
Secantik langit senja kemarin
Hitam tak dapat giliran
Maka kamu, hitam, bersabarlah.

Hari ini oranye
Iya, ini oranye!



Hari ke-5 #dialogpuisi. Oranye. Bukan giliranmu, hitam! :p hahaha

Kamis, 16 Februari 2012

Kue Tart

Cantik, manis
Anggun berhias, dengan gaun warna-warni
Tapi kemudian tak ada selera
Ini wajah yang sama

Cantik, manis
Halus berbalut cokelat yang lembut
Ah, tapi kamu tampak bosan
Ini rasa yang sama

Kecuali lilin telah disulut
Cantikku benderang
Kamu mendekat
Nyanyimu lalu diikuti telunjuk yang lincah

Kamu tergoda, padaku
Pada butter creamku yang tampak manis

Adalah dia lilin baik hati, kau tiup.


hari ke-4 #dialogpuisi. Tengok lilin disini, yuk :)

Rabu, 15 Februari 2012

Sirkus

Maka hadirlah dunia mini
Dalam riuh panggung besar yang menyala
Di antara tongkat-tongkat panjang
Dan tuan yang berjumpalitan di udara

Adalah sirkus ; begitu kau sebut
Setenda penuh aksi. Memukau.
Dari sekeliling pelakon yang berkilau
Telapak-telapak tangan bertemu

Lalu kami mulai tergelak
Seisi perut  geli
Saraf bergetar kendur
hanya tawa yang kejang-kejang

Kamu, bintang bernama badut
Apa kabar hidungmu yang merah? :D

Hari ketiga #dialogpuisi. Ayo, ikut saya cari badut *masuk sini*

Eh, hari ini saya double posting loh =)) <--- gak penting

Wajah dalam Topeng

Wajah dalam topeng-topeng
Wajah-wajah dalam topeng
Wajah risau yang bersaput wajah lain
Wajah pasi yang  tak mengenal dirinya

Hingga malam membiarkannya sendiri
Seonggok isi dalam berteriak lantang
Gusar  terjebak, mencoba kabur
Tapi percuma, ini wajah yang terpasung
 
Wajah telah berhias rupa yang lain
Kecuali hari larut yang mengelupas
Topeng selalu mengikat
Menjadikan diri tak kuasa,  lupa wajah sendiri


Otak saya ngadat kemarin, temans. Niat ngademin otak akhirnya berujung di mimpi ; saya melewatkan 14 Februari. Dan saya baru berhasil bikin puisinya hari ini. Saya payah? iya, saya memang keren #eh :D

Maka berkenanlah pura-pura amnesia. Anggap ini hari kedua #dialogpuisi  :D
Cek topengnya disini yaa :)

Senin, 13 Februari 2012

Berjalanlah Kesini

Kamu, berjalanlah kesini
Sesekali ini jalan yang sepi
Gaduh di kepalamu itu cuma bayangan
Adalah napasmu kau dengar satu-satu

Kamu, berjalanlah kemari
Sejurus ini tempat yang ramai
Pertunjukan : adegan kiri kanan
Hey, senyummu merekah

Kamu, jangan berhenti disitu
Segala menikung itu persimpangan
Pilih satu kemudian jalan
Bertemulah kita di penghujung

P.S. : Ini #dialogpuisi, proyek iseng saya sama Tukang Tunai Puisi satu ini. haha :p. Hari pertama ini temanya tentang jalan dan pejalan. Coba kita cek kesini, apa yang sudah dia buat? :D

Minggu, 12 Februari 2012

Secangkir Rindu?

Hujan mengepung pagi ini
Kopimu mendingin lebih cepat, disergap  udara panasnya
Kau seruput saja semua, habis bersisa ampas
Seperti rindu, cerita basi yang tetap kau nikmati
Sayang katamu jika terlewatkan
Mungkin besok cerah
Cangkirmu mengepul lebih lama
Kopi dan rindumu menghangat disitu. Satu.

P.S : Jadi, tulisan ini dibuat beberapa hari yang lalu, sesuai permintaan kawan yang satu ini :p, tentang pagi -  hujan - (dan) rindu.
Ok, tugas saya selesai :) semoga yang request suka. haha :p


 

Minggu, 05 Februari 2012

LITTLE MAYA'S GIVEAWAY


by me
Gambar.  Mungkin itu jawaban paling pas ketika ditanya "passion kamu apa?". Sebagian orang menuangkan isi pikiran dengan tulisan atau langsung "menunjukkan" dengan bicara. Saya? Tentu keduanya, tapi jarang, kalaupun ada, dengan singkat. :D
Gambar merupakan komunikasi bentuk lain, yang bersifat tidak langsung. Saya lebih memilih itu, walaupun sering berakhir hanya sebagai coretan, abstrak :). Mungkin saya perlu mengumpulkan semua gambar saya, termasuk yang bentuknya tidak jelas itu, menyatukannya, dan melihat-lihat mereka lagi kapan-kapan. Itu pasti menyenangkan, seperti membaca diary lama mungkin, dan masuk dalam mesin waktu :D. Kamu bagaimana? Passionmu apa?

Tulisan ini saya ikutsertakan dalam LITTLE MAYA'S GIVEAWAY. Terimakasih untuk mba Artika Maya yang sudah "mengajak" saya berpikir tentang passion. I find it, i get it :D