Selasa, 29 September 2015

rumput ilalang
dan bau matahari,

seseorang benar-benar telah hilang,
gagal menemukan diri sendiri.

mau apa lagi?
sisa nyanyi angin
yang sesekali menyibak kain
selebihnya memutar pikiran.

ikut saja.

Jumat, 28 Agustus 2015

aku ingat,
seorang perempuan yang mencintai sepi
lalu di mata seseorang yang bintang-bintang ia berjalan,
menuju, entah ke mana.
ia lupa pulang
dan lalu takut sepi
ia jatuh cinta, pada entah bintang-bintang atau semesta yang ia tuju.
mungkin juga ini satu,
kamu.
segala tempat kini ia berputar.
semesta baru yang ia lupa pulang,
dan lalu takut sepi.
takut-sepi.

Kamis, 02 Juli 2015

Senin, 08 Juni 2015

pada satu waktu yang bernama kelak/ entah akan ada di mana// hilang tanda/ atau mungkin berhenti mencari/ satu-satunya yang masih/ doa yang (terlanjur) antre//

Jumat, 29 Mei 2015

Sedikit Renungan untuk Banyak Kekacauan

Kacau.

Betul, saya berada di sini untuk mengatasi kekacauan yang akhir-akhir ini makin menjadi-jadi. Mengingat menulis adalah terapi ampuh yang lama saya tinggalkan. Mungkin karena itu juga kepala saya jadi makin susah diatur. Isi kepala saya penuh, dan semakin penuh, sampai akhirnya meluap kemana-mana seperti air got ketika musim hujan datang. Saya lupa atau mungkin sedang sangat lelah, bahkan untuk menunjukkan emosi, termasuk melalui tulisan.

Sulit menjadi waras ketika kekacauan berubah menjadi kegilaan. Bersyukur selalu ada waktu yang seperti menarik diri untuk merenung banyak-banyak. Ketika punya kesempatan untuk sedikit berpikir waras di tengah yang saya atau mungkin juga kamu sebut gila, menulislah. Ini mengembalikan kewarasan. Paling tidak kamu bisa percaya bahwa kekacauan di kepalamu akan luruh bersama kata per kata yang kamu tuliskan. Ini yang saya katakan pada diri sendiri.

Seperti ini, hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada fase di mana kerikil-kerikil berubah jadi tembok besar yang menghalangi jalanmu. Satu-satunya jalan keluar hanya dengan melewati tembok itu, bagaimanapun caranya. Saya juga tidak tahu bagaimana, tapi saya yakin saya akan.

Seperti bertaruh, kita lihat nanti. Saya tidak yakin setelah menulis ini semua akan berjalan lebih mulus, saya hanya berdoa agar tetap baik-baik saja di tengah keadaan yang sebenarnya sedang tidak baik.

Tuhan tidak tidur, penjagaannya selalu ada. Mungkin Dia hanya sedang senang melihatmu bertumbuh. Berjalan dengan kaki sendiri.

Senin, 26 Januari 2015

God save Brown for Cony.

Waktu.
Yang katamu akan.
Segala singgah yang tahu di mana rumah.
Tempat buku-buku berserakan,
sehabis baca yang tak kau tamatkan
Atau sebuah ketika yang biasa,
aku tak gosok gigi, lebih asik tidur.
Lalu di mana Brown dan Cony?
lihat olehmu nanti,
sebuah pagi,
syal yang basah oleh liur
lalu tawa yang sama,
karena Brown ada dua
dan Cony adalah nyanyi merdu
coba cek saku kirimu ;)