Hujan.
Basah.
Hingga ke dada.
Urusan (bernama) kita tak kelar-kelar.
Senin, 17 November 2014
Senin, 10 November 2014
Hey, Nona.
Saya bertemu dengannya di sebuah halte. Kami tidak saling kenal dan tak satu pun di antara kami mencoba membuka percakapan. Saya rasa perempuan itu tidak sedang berada di tempatnya duduk sekarang. Pandangannya jatuh pada sebuah pohon di seberang jalan, tapi saya rasa dia hilang di balik gedung-gedung di belakang pohon tadi. Entah hingga di mana.
Barangkali ini tentang me time, bahwa tiap-tiap orang butuh waktu bersama dengan tidak seorang pun kecuali diri mereka sendiri. Tiap orang perlu menjadi dirinya sendiri, menjadi yang paling dia mau. Lebih tepatnya tiap-tiap orang butuh berkenalan dengan diri mereka sendiri, yang berada jauh di dalam hati mereka.
Ada waktu di mana seseorang ingin berdua saja dengan jiwanya yang lain. Bercerita banyak hal. Bisa tentang hujan yang jatuh kemarin sore, tentang pria atau wanita menyebalkan, atau tentang rumah yang bikin rindu pulang.
Ah, itu bus nya sudah datang. Saya baru saja mengangkat pantat dari bangku merah itu ketika lelaki di samping perempuan tadi berkata "Gemini, ayo, hujan sudah reda". Mereka lalu beranjak, jalan kaki berdua, tidak ikut naik ke bus. Dari jendela bus, saya memandangi mereka lekat sambil tersenyum. "Nona itu gemini, adakah lelakinya seorang taurus seperti kekasihku?".
Minggu, 09 November 2014
Kamis, 06 November 2014
Selamat Malam:*
Simpan air matamu di toples, nona.
Hatimu letakkan di sana
lalu pergi tidur
tak usah khawatir
hatimu biji
imbibisi semalaman membantunya tumbuh esok hari
kelak berbunga
lalu berbuah
lalu dimakan
habis.
Jika bersisa,
tinggal tunggu
biji tumbuh, lagi dan lagi
entah hujan entah air mata
yang merendamnya semalaman.
Langganan:
Postingan (Atom)