Minggu, 28 Juli 2013

(dalam sebuah catatan)

Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.
Bayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dan kelumpuhan
Kau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi,
itulah berarti aku adalah tungku tanpa api.

-WS. Rendra


Puisi, atau mungkin penggalan puisi karya Rendra itu entah kapan saya mencatatnya, saya lupa menulis tanggal dan sumbernya. Pun judulnya, jangan ditanya. Payah memang, untung saja saya tak lupa menulis nama penulisnya :D
Hari ini, ketika saya menemukan catatan yang sudah lama (seingatku) ini, saya pikir saya perlu menuliskan ini kembali. Mungkin saja kamu juga (akan) menyukainya, seperti saya :)

Salam,
ra.

Tidak ada komentar: