aku sedang menghadiahi mataku dengan puisi
ketika diam-diam dingin ruangan menjalari paru-paruku dengan kamu
bersama bunyi-bunyi di kepala kamu sukses diselundupkan
dengan rupa kemacetan yang menahan mobilmu di belakang pengendara-pengendara motor
hendak ke mana kamu?
bukankah pertemuan yang kita rencanakan baru nanti?
oh ya, aku sudah lapar :|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar