Minggu, 02 September 2012

Bulan Merah

Kemarin bulan merah
Bulat besar di malam yang muda
Dulu sepenuh itu juga
Hanya saja abu-abu memakan pinggirnya sedikit-sedikit
Di balik tirai tipis yang senada
Purnama-purnama lewat. Banyak.
Berhenti kuhitung.
Tapi rindu begitu saja
Wajahmu selalu disana ketika cahaya bulan jatuh. Di mata dan wajah.



2 komentar:

Falra mengatakan...

kepada kamu.
bulan selalu kabur jika lama kau pandangi. lalu ada panas yang menggigit matamu.
suatu ketika di malam yang tua, kamu akan sukar memastikan, kamu atau mata bulan yang menangis...

rahmahambali mengatakan...

wah, canggih lo, Fal :p