Kamis, 26 Juli 2018

aku pulang sendirian
membawa detak detik sekarat
lampu jalan serupa bola matamu
temaram yang selalu kutuju sejak pukul 5 sore 
jalan masih ramai seperti isi kepala kita
tapi seseorang tertinggal,
ia berjalan pelan
seolah mengenali gelap
ia tak berhenti barang sejenak
ia berjalan, pelan
seperti menuju ke suatu
entah apa
barangkali sebuah keyakinan hidup di dadanya
atau ia hanya lupa jalan pulang
lalu menerka-nerka?
lalu, kenapa ia tidak henti sejenak?
lalu kenapa juga aku di sini?

Selasa, 03 Juli 2018

asing


hujan semalaman
kukira ia melesap hingga ke jantungmu
tidak,
ia hanya suara-suara deras di kepalaku
ke jantungku lah ia akhirnya jatuh
dengan kaki-kakinya yang runcing
katanya, yang luas ini lautan
aku kini memelihara ombak
di bagian paling dalam,
doa-doa seorang bisu
pecah 
entah terdampar di mana.

Selasa, 02 Mei 2017

Mati Aku

Lubang besar di dada
lalu hitam di kepala
ingin pecah
tapi kantung mata lebih dulu lebur
jadi sungai arus deras
ingin ikut hanyut
tapi aku terpasung
menunggu maut
yang adalah belenggu
mendekap aku lekat-lekat
hingga tulang 
jantungku tertusuk
kepalaku masih pekat yang menghujani awan-awan gelap
ke dadaku yang kini darah
lalu beku menjalar dari kaki-kakiku 
di sekujur aku biru
di seluruh aku pilu.