Rabu, 22 Februari 2012

Sebut Aku Awan

Tunggu sebentar
Biarkan aku dengan titik-titik airku berarak, hingga dingin adalah alasan untuk berpeluk
Biarkan memberat dan jatuh ke bumi esok hari
Saksikan lagi olehmu busur warna-warni dengan tirai matahari di belakangmu.

Jangan buru-buru dan tak perlu menghalauku
Aku hanya diarak angin ke tempatmu
Ku jatuhkan air langit,
Tepat di hadap sinar matahari, agar kau bertemu dengan pelangimu lagi.

Tenanglah, jangan ragu, matahari dan aku sudah ada janji
Kami temui kau esok
Ada sepasang pelangi untukmu, dengan putih yang setipis kembang gula 
Cukuplah kau menikmati dengan punggung yang hangat oleh cahaya matahari

Sebut aku awan.


(Bukan lagi) hari ke-8 #dialogpuisi. :p
~hayooo, mana yang rindu pelangi?

3 komentar:

Usup Supriyadi mengatakan...

sudah lama sekali aku tak mendapati pelangi di langitku...
pelangi, bilakah sempat mampir ke selasar rumahku?


padahal hujan senantiasa ada, tapi sesudahnya, aku jarang mendapatimu

jG' mengatakan...

salam.
jG' cman mw usul sj, bisa disimpan, atw dibakar seben nanti sdah maghrib :D
bgusx sih tuh 'puisi'/words.x dikasi sketch jg...sbg pelengkap n identityx ni blog..
#cumanitu

rahmahambali mengatakan...

@Usup : :) mungkin pelangi mau bikin kejutan. Jangan menunggu, nanti jg pelanginya muncul sendiri, dan bilang "hai", mungkin. *nyengirkuda. #eh

@jG' : nah itu, dari dulu selalu niat bgtu tp idenya suka kejang-kejang, datang setengah-setengah. :D
nanti kalau idenya dapat, full, pasti saya lengkapi :)