Minggu, 26 Februari 2012

Teman

Kita bukan yang berbagi dalam gelap, seperti kunang-kunang dan senja
Kita bukan yang mengejar matahari sama-sama, yang berakhir dalam temaram
Kita ini tanpa batas
Siang dan malam, berceritalah, aku selalu menyimak.

Kamu bukan tanpa cacat, aku pengamat.
Kamu, emosi yang memunggungi, kita tak selalu sepaham.
Kamu, ah, tapi selalu kamu, yang kucari.
Sekedar perang energi seperti musuh yang konyol, kemudian kita tertawa.

Teman, sedianya peluk yang hangat
Kita adalah yang tidak pernah saling meninggalkan
Sekalipun kita energi yang bertabrakan
Daripada musuh, aku lebih suka menyebutmu teman.

terimakasih.



#dialogpuisi ke-14

2 komentar:

Tjuandha mengatakan...

Aduh nggak ngerti lagi puisinya bagus banget. Bikin buku gih...bikin gih...

rahmahambali mengatakan...

:)
Makasih loh, Tjuanda, tapi saya belum waktunya sampai kesitu kayaknya, dan sekarang juga masih suka-sukanya posting di blog. Ada yang nyasar kesini dan kasih komentar kayak kamu itu kejutan. *senang. Makasih (lagi):D